Pemerintah mencetuskan wacana untuk memasukkan Artificial Intelligence (AI) dan Coding sebagai mata pelajaran (mapel) tambahan untuk tingkat pendidikan SD dan SMP.

Mengutip dari Kompas.com, Prof. Abdul Mu’ti selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengungkapkan
“Kami sampaikan dalam merencana kami untuk pembaruan kurikulum yang akan datang itu akan menambahkan mata pelajaran artificial intelligence (AI) dan Coding sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah-sekolah yang memang sudah mampu melaksanakan,” kata Prof. Abdul Mu’ti di Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).

Mengapa AI Menjadi Fokus?

Menurut Mendikdasmen, kecerdasan buatan telah menjadi salah satu teknologi yang paling berpengaruh di dunia saat ini, digunakan di berbagai sektor seperti kesehatan, pendidikan, keuangan, dan industri kreatif. Dengan memperkenalkan AI di sekolah, diharapkan siswa dapat memahami dasar-dasar teknologi ini, sehingga mereka lebih siap untuk memasuki dunia kerja yang semakin bergantung pada teknologi digital dan otomatisasi.

Selain itu, mendidik siswa mengenai AI sejak dini juga bertujuan untuk:

1. Mengurangi Kesenjangan Keterampilan Digital
   Dunia kerja saat ini membutuhkan keterampilan teknologi yang semakin tinggi, termasuk pemahaman tentang pemrograman dan data science. Mengajarkan AI di sekolah akan membantu menyiapkan lebih banyak anak muda dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.
2. Mendorong Kreativitas dan Inovasi
   AI bukan hanya alat teknis tetapi juga merupakan teknologi yang dapat meningkatkan kreativitas, seperti dalam pengembangan aplikasi, desain produk, dan seni digital. Melalui kurikulum AI, siswa akan belajar bagaimana memanfaatkan teknologi ini untuk menyalurkan ide-ide inovatif mereka.
3. Membangun Kesadaran tentang Etika dan Dampak Sosial AI
   Pengajaran AI di sekolah juga akan mencakup diskusi mengenai etika, dampak sosial, dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi ini. Siswa akan diajak untuk berpikir secara kritis tentang bagaimana AI seharusnya digunakan, baik untuk menciptakan solusi yang bermanfaat maupun untuk mencegah dampak negatif seperti pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data.

Tantangan Implementasi dan Solusinya

Mendikdasmen juga menyadari bahwa penerapan AI sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah bukan tanpa tantangan, termasuk:

• Kurangnya Tenaga Pengajar yang Kompeten di Bidang AI
  Untuk mengatasi hal ini, pemerintah berencana untuk memberikan pelatihan intensif kepada guru, menyediakan akses ke materi pelajaran digital, dan bekerja sama dengan universitas dan lembaga teknologi yang memiliki keahlian di bidang AI.
• Akses Teknologi dan Infrastruktur
  Implementasi AI membutuhkan akses ke komputer dan perangkat lunak yang mendukung. Untuk itu, pemerintah berencana menyediakan dana tambahan untuk sekolah-sekolah, terutama di daerah terpencil, agar mereka dapat membangun infrastruktur teknologi yang diperlukan.
• Perbedaan Tingkat Pemahaman Siswa
  Untuk mengatasi kesenjangan ini, kurikulum AI akan dirancang secara bertahap, dimulai dari materi dasar yang dapat dipahami oleh siswa pemula, lalu berkembang ke tingkat yang lebih kompleks. Hal ini memungkinkan setiap siswa untuk belajar sesuai dengan kecepatan dan pemahaman masing-masing.

Masa Depan Pendidikan dengan Integrasi AI

Kebijakan ini diharapkan tidak hanya membantu siswa memiliki keterampilan teknis yang relevan, tetapi juga mempersiapkan mereka menjadi individu yang siap menghadapi perubahan di era digital. Dengan memasukkan AI sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah, Mendikdasmen optimis bahwa generasi mendatang akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang teknologi, sehingga siap bersaing di tingkat global.

Pengenalan AI sejak usia dini juga akan memperkaya pengalaman belajar siswa, memberikan mereka kesempatan untuk berinovasi, memecahkan masalah, dan membangun masa depan yang lebih cerdas dan berkelanjutan.

Kunjungi halaman blog untuk informasi dan artikel seputar AI. Dan, dapatkan solusi terbaik seputar GenAI hanya di redpumpkin.ai