Implementasi Agentic Coding: Dari Konsep ke Produksi

28 October, 2025
Implementasi Agentic Coding: Dari Konsep ke Produksi

Implementasi agentic coding kini menjadi tahapan krusial dalam transformasi sistem berbasis AI, dari sekadar konsep eksperimental menjadi solusi yang siap digunakan di lingkungan nyata.
Pendekatan ini menggabungkan desain multi-agent, tooling yang tepat, dan infrastruktur yang kokoh, memastikan sistem AI tidak hanya cerdas, tapi juga stabil, dapat diawasi, dan mudah dioptimasi.

Di bawah ini adalah alur implementasi agentic coding dari tahap perencanaan hingga pengujian di lingkungan produksi.

1. Problem Definition: Menentukan Tantangan yang Tepat

Langkah pertama adalah menentukan tugas kompleks yang tidak bisa diselesaikan oleh satu LLM prompt tunggal.
Agentic coding paling efektif saat diterapkan pada masalah yang membutuhkan pemikiran bertingkat, pengambilan keputusan, atau integrasi data lintas sistem.

Contoh:
Membangun sistem AI untuk menulis laporan legal lengkap berdasarkan data kontrak yang bervariasi format dan strukturnya.

Di tahap ini, definisikan dengan jelas:

  • Tujuan akhir sistem.

  • Input dan output yang diharapkan.

  • Batasan dan dependensi eksternal (seperti API atau file).

Tahapan ini ibarat cetak biru dari keseluruhan sistem agentic yang akan dikembangkan.

2. Agent Design: Menentukan Peran dan Interaksi

Setelah masalah terdefinisi, langkah berikutnya adalah merancang arsitektur agent.
Setiap agent harus memiliki fungsi dan tanggung jawab yang spesifik agar sistem dapat berjalan efisien dan tidak tumpang tindih.

Contoh desain role:

  • Parser Agent: Mengekstraksi data dari kontrak.

  • Validator Agent: Memverifikasi logika hukum dan konsistensi informasi.

  • Writer Agent: Menyusun narasi laporan legal yang terstruktur.

  • Coordinator Agent: Mengatur alur kerja dan komunikasi antar-agent.

Tahap ini bisa dimulai secara sederhana, cukup dengan paper sketch atau flow diagram.
Tujuannya: memastikan setiap agent tahu “apa yang harus dilakukan” dan “bagaimana berinteraksi”.

3. Tooling & Infrastruktur: Menyiapkan Fondasi Eksekusi

Tahapan berikutnya adalah membangun tooling dan infrastruktur agar sistem multi-agent dapat berjalan stabil.
Di sinilah fondasi teknis agentic coding benar-benar dibentuk.

Tool utama yang umum digunakan:

  • LangGraph: Mengatur state dan flow control antar-agent.

  • LangSmith: Observability dan debugging.

  • Vector Database: Menyimpan memori jangka panjang dan konteks.

  • Custom Tools (API, Auth, File I/O): Menghubungkan sistem dengan sumber data eksternal.

Tooling berfungsi seperti sistem saraf yang memastikan koordinasi antar-agent berjalan konsisten dan dapat dipantau secara menyeluruh.

4. Execution & Iterasi: Menguji di Lingkungan Nyata

Setelah infrastruktur siap, sistem mulai dieksekusi dalam skenario nyata.
Tujuannya bukan hanya untuk membuktikan fungsi, tetapi juga menilai perilaku agent di bawah kondisi operasional.

Langkah penting pada fase ini:

  • Aktifkan logging di setiap langkah eksekusi.

  • Gunakan dashboard observability seperti LangSmith atau AutoGen Studio untuk melacak hasil.

  • Siapkan opsi manual override untuk mengintervensi agent bila ada anomali.

Iterasi dilakukan berulang untuk memastikan sistem dapat beradaptasi terhadap variasi data dan kondisi produksi yang dinamis.

5. Evaluasi & Optimasi: Menyempurnakan Kinerja Sistem

Tahap terakhir adalah melakukan evaluasi performa dan optimasi berkelanjutan.
Agentic coding bukan proses satu kali; ia harus terus dikembangkan seiring perubahan data dan kebutuhan bisnis.

Hal-hal yang diukur dalam evaluasi:

  • Waktu respons dan efisiensi eksekusi.

  • Akurasi hasil dan konsistensi antar-agent.

  • Coverage atau seberapa baik sistem menjawab berbagai skenario.

Gunakan metrik observasi dari LangSmith atau modul evaluasi kustom.
Tambahkan mekanisme feedback injection, baik manual maupun otomatis, agar sistem dapat belajar dan beradaptasi dari setiap hasil sebelumnya.

Ringkasan Tahapan Implementasi

 

Tahap Tujuan Utama Tool Kunci
Problem Definition Identifikasi tugas kompleks
Agent Design Definisikan role dan perilaku agent Paper/Sketch
Tooling & Infra Setup Siapkan eksekusi multi-agent LangGraph, LangSmith
Execution & Iterasi Jalankan dan observasi alur AutoGen, Log Tool
Evaluasi & Optimasi Iterasi berbasis data & metrik LangSmith, Custom Eval

Key Considerations dalam Implementasi Agentic Coding

Agar sistem tetap efisien dan dapat di-scale dengan aman, perhatikan beberapa prinsip berikut:

  • Gunakan stateful orchestration agar agent tetap sinkron.

  • Catat (log) seluruh proses agent untuk kebutuhan debugging dan audit.

  • Siapkan fallback mechanism dan error handling yang jelas.

  • Mulailah dari skala kecil, lalu kembangkan secara bertahap seiring validasi hasil.

Implementasi agentic coding adalah perjalanan dari konsep menuju produksi, menggabungkan desain, tool, dan infrastruktur untuk menciptakan sistem AI yang benar-benar otonom dan terukur.
Dengan perencanaan yang matang dan tooling yang tepat, agentic system tidak hanya bisa “berjalan”, tapi juga berkembang secara berkelanjutan di lingkungan nyata.

Share on:

  • Whatsapp
  • X
  • Facebook